Sabtu, 10 Juli 2021

Memahami Penyakit Parkinson dengan Mudah: Parkinson dalam Cerita

Apasih penyakit parkinson itu?

Yuk kita kupas sambil aku ceritain ya secara berurutan. ^.^

Jadi, parkinson itu merupakan penyakit dimana penderitanya mengalami gangguan gerakan/diskinesia. Gangguan yang dialami dapat berupa tremor, bergetar, ketidakstabilan postur, gerakan tidak dapat dikontrol sesuai keinginan, pandangan kabur, kesulitan mendengar, kaku, atau terjadinya salivasi berlebihan. 

Kenapa sih hal ini terjadi?

Pada penderita parkinson, dapat terjadi kondisi menurunnya neuron dopamin dan menurunnya kadar dopamin itu sendiri di dalam otak. Menurunnya dopamin di dalam otak dapat meningkatkan inhibisi GABA yang dapat menurunkan input eksitatori ke motor cortex di otak, sehingga terjadi gangguan pada pergerakan. Kemudian, menurunnya dopamin juga dapat menyebabkan produksi asetilkolin meningkat. Produksi asetilkolin yang meningkat dapat menghasilkan signal yang abnormal sehingga mengganggu pergerakan tubuh secara normal.

Jadi pada keadaan normal, dopamin seharusnya ada dalam jumlah yang cukup (tidak kurang dan tidak berlebih) di dalam otak untuk menjaga keseimbangan. 

Produki dopamin sendiri di neuron dopamin (dopaminergik) berasal dari asam amino Tirosin. Tirosin kemudian diubah oleh enzim tirosin hidroksilase menjadi L-dopa (levodopa). L-dopa kemudian diubah oleh enzim AADC melalui tahap dekarboksilase menjadi dopamin. Dopamin yang sudah terbentuk akan dikeluarkan menuju neuron post sinaps untu menimbulkan respon. Tidak semua dopamin yang diproduksi diteruskan ke neuron pascasinaps. Dopamin antarsinaps yang berlebih dapat dikembalikan ke neuron presinaps atau dapat menuju sel glia untuk dimetabolisme. 

Di dalam sel glia, dopamin dimetabolisme oleh enzim monoamin oksidase (MAO) dan enzim katekol-o-metiltransferase (COMT). Enzim MAO melalui serangkaian proses mengubah dopamin menjadi DOPAC sehingga konsentrasi dopamin menurun karena diubah menjadi senyawa lainnya.

Karena penyakit parkinson berhubungan dengan defisiensi dopamin secara langsung atau penurunan jumlah neuron dopamin, maka tujuan pengobatan parkinson yaitu untuk mengembalikan konsentrasi dopamin di otak, meniru aksi kerja dopamin, serta mengantagonis efek eksitatori dari neuron kolinergik (tidak terjadi eksitasi ber;ebihan pada neuron kolinergik).

Obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi parkinson dan mekanismenya sebagai berikut:

1. L-dopa

L-dopa atau levodopa merupakan prekursor alami untuk pembentukan dopamin di otak. Kita dapat menggunakannya sebagai terapi langsung untuk menambah jumlah dopamin dalam otak. Kenapa penderita tidak langsung saja diberikan dopaminnya? 

Perlu diketahui bahwa dopamin tidak dapat menembus sawar otak, namu L-dopa dapat menembusnya dengan menggunakan bantuan. L-dopa sekalipun di perifer dapat dimetabolisme oleh enzim dopa dekarboksilase dan COMT perifer menjadi dopamin atau 3-o-metildopa (3-OMD) berurutan. Seperti sudah dijelaskan diatas, dopamin tidak dapat menembus barier otak, sehingga jika sebelum mencapai otak L-dopa sudah dikonversi menjadi dopamin maka ini tidak akan berguna. 

Maka apa yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?

Mari kita lihat, L-dopa yang dikombinasikan dengan karbidopa dapat menghalangi kerja enzim dopa dekarboksilase perifer sehingga pembentukan dopamin tidak terjadi. Kemudian L-dopa juga dapat dikombinasikan dengan Entacapone untuk menginhibisi enzim COMT perifer sehingga benyuk L-dopa tidak berubah menjadi 3-OMD. L-dopa yang akan menembus sawar otak difasilitasi oleh trasnporter asam amino sehingga dapat menembus barier di otak. 

Efek samping kombinasi L-dopa yang perlu diketahui dan diwaspadai antara lain mual, penurunan nafsu makan, hipotensi, gangguan mental, dekolorisasi warna urin, berkeringa, dan salivasi berlebih.

2. Selegilin dan Rasagilin

Selegilin dan rasagilin merupakan selektif inhibitor MAO tipe B (MAO yang ada di otak, bukan perifer). Efek samping kedua obat ini yang perlu diwaspadai antar lain mual, insomnia, diskinesia, dan terjadinya halusinasi visual.

3. Tolcapone 

Tolcapone merupakan inhibitor enzim COMT, Tolcapone dapat berpenetrasi/masuk melewati barier otak lebih baik dibandingkan Entacapone. Tolcapone bekerja baik di sistem saraf pusat maupun perifer.

Efek samping yang harus diwaspadai antara lain toksisitas hati, warna urin berubah, berkeringat, salivasi berlebih, dan diare.

4. Dopamin mimicking agent (peniru aksi dopamin)

Sel untuk memproduksi dopamin seiring berjalannya waktu semakin berkurang, maka obat yang digunakan sebagai prekursor pembentukan dopamin tampaknya akan semakin berkurang juga pengaruhnya. Oleh karena itu, terdapat obat-obatan yang dapat secara langsung dapat menirukan aksi kerja dopamin di dalam otak dengan menempel pada reseptor yang sama. Obat-obatan tersebut yaitu bromokriptin, ropirinol, pramipexol, ritogotine, dan apomorphin.

Penggunaan obat tersebut harus hati-hati. Selain itu efek samping yang perlu diwaspadai antara lain : mual, hipotensi ortostatik, gangguan mental, dan mengantuk saat siang hari.

5. Agen Antimuskarinik

Menurunnya kadar dopamin di dalam otak dapat memicu peningkatan produksi asetilkolin (Ach). Kadar Ach yang tinggi dapat mengaktivasi secara berlebihan reseptor muskarinik yang terdapat di otot (untuk mengontrol pergerakan) sehingga terjadi overstimulasi yang menyebabkan tremor dan kekakuan.

Untuk kasus ini diperlukan agen antimuskarinik untuk memblok reseptor muskarinik sehingga tidak dapat distimulai oleh Ach. Aktivitas ini dapat menyeimbangkan kerja Ach dan dopamin.

Agen antimuskarinik yang dapat digunakan yaitu benztropin, biperiden, prosiklidin, dan triheksilfenidil. Efek samping yang pelu diwaspadai dari penggunaan obat-obatan tersebut yaitu konstipasi, retensin urin, mulut kering, serta pandangan menjadi kabur

6. Amantadin

Obat ini tidak termasuk ke dalam salah satu dari lima golongan obat diatas. Mekanisme amantadin secara pasti belum terlalu dipahami, namun amantadin disinyalir mdapat mencegah reuptake dopamin oleh neuron presinaps, dapat memfasilitasi pelepasan dopamin dari presinaps, meblokir reseptor glutamat NMDA.

7. Suplementasi lain

Suplementasi lain yang dapat digunakan yaitu agen antioksidan untuk melindungi  ancaman degradasi lebih lanjut akibat terjadinya nekrosis sel/apoptosis.

Nah, sekian deh, semoga kamu paham akan penyakit ini dan ingat obat-obatan serta efek sampingnya ya :)

Rabu, 07 Juli 2021

Reumatoid Artritis dalam Cerita

Haloo~

Yuk kita belajar tentang reumatoid artritis. Bayangin aja aku lagi menjelaskan pakai nada bercerita, biar asyik bacanya. Jangan lupa berdoa dulu ya sebelum belajar biar makin nempel di otak hehe

Yuk pasti kita bisa pahamin tentang penyakitnya ^.^

Pernah denger ga penyakit Reumatoid Artritis (RA)?

Perhatikan dulu nih gambarnya yaa..



Nah, jadi RA merupakan penyakit kelainan inflamasi/peradangan kronik, artinya inflamasi yang terjadi berlangsung dalam jangka waktu lama dan terus menerus. Penyakit RA merupakan penyakit autoimun (kelainan imun), karenanya penyakit ini tidak hanya menyerang lansia, namun dapat pula menyerang manusia dewasa/muda. Penyakit autoimun dapat terjadi dikarenakan faktor genetik dan lingkungan. Human Leukocyte Antigen (HLA) berperan dalam RA genetik seperti HLA-DR1 dan HLA-DR4. Sedangkan RA yang diinduksi lingkungan dapat dikarenakan merokok ataupun patogen/bakteri yang berasal dari saluran cerna (Gastro Intestinal Tract/GIT).

Gejala yang dapat terlihat ketika seseorang mengidap RA yaitu terjadinya masalah persedian yang simetris (jika lutut, maka kanan dan kiri akan sakit). Kemudian daerah persendian yang terserang akan terasa panas, kemerahan dan nyeri serta bengkak. Dapat pula terjadi deformitas tulang (bentuknya tidak seperti saat normal), terjadi demam, dan penurunan nafsu makan.

Faktor lingkungan dapat memodifikasi antigen yang kita miliki. Antigen yang berperan disini yaitu IgG antibodi, kolagen tipe II (kolagen yang terdapat di kartilago), dan vimentin. Faktor lingkungan dapat membuat kolagen tipe II dan vimentin  mengalami proses sitrulinasi, sehingga berubah menjadi sitrulin. Sitrulin ini dianggap benda asing oleh tubuh. Sel imun kita (sel dendritik dan leukosit) kebingungan melihat perubahan yang terjadi. Makanya mereka (sel dendritik dan leukosit) membawa  sitrulin yang mereka anggap sebagai antigen ke nodus limfa. Kemudian, di nodus limfa antigen mengaktivasi sel pengekspresi antigen kemudian mengaktivasi sel CD4 T-helper.

Sel T-helper menstimulasi sel B di membran sinovial sehingga sel berproliferasi menjadi sel plasma yang memproduksi autoantibodi. Autoantibodi yang diproduksi yaitu Reumatoid Factor (RF) yang melibatkan IgM dan IgG dan anti CCP (Citrulinated Protein). Keduanya kemudian membentuk kompleks imun dan terjadilah inflamasi kronik. Inflamasi kronis menyebabkan terjadinya angiogenesis atau pembentukan vena baru di sekitar sendi sehingga aliran darah semakin banyak kesana, dan sel yang berperan dalam proses inflamasi semakin banyak menuju ke sekitar sendi. Oleh karena itu, diagnosis penyakit RA berupa pengukuran kadar RF dan anti CCP.

Antibodi tersebut (sel T helper) kemudian masuk ke cairan sinovial (cairan dalam sendi) melalui pembuluh darah dan memproduksi sitokin berupa interferon gamma dan IL-7 di dalam cairan sinovial. Interferron gamma dan IL-7 mengundang makrofag untuk datang ke daerah persendian yang pada akhirnya memproduksi lebih banyak sitokin seperti TNF alfa, IL-1, dan IL-6.

Ketika sinovial bengkak maka akan merusakkan kartilago, otot polos, dan erosi tulang di sekitarnya akibat peran enzim protease di dalamnya.

Sitokin yang diproduksi tidak hanya berdiam diri, dia akan bermigrasi ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Yang terjadi seperi IL-6 dan IL-1 yang menuju ke otak akan berperan sebagai pirogen dan menimbulkan demam. Jika mereka pergi ke otot rangka maka akan terjadi miolisis. Jika mereka pergi ke kulit maka akan membentuk nodul reumatoid (benjolan). Jika mereka menetap di pembuluh darah maka mereka akan meningkatkan resiko ateromatous plak. Jika mereka pergi menuju hati maka akan menurunkan absorbsi Fe di hati. Jika mereka pergi ke paru-paru maka akan membentuk fibroblas yang akan membuat luka pada jaringan sehingga menurunkan kemampuan pertukaran udara di paru yang beresiko menimbulkan efusi pleura (rongga pleura terisi cairan).

Lalu, pilihan obat yang dapat digunakan untuk RA yaitu:

1. Longterm Disease Modifying Antirheumatic Medications (DMARDs)

Contoh obatnya antara lain: metotreksat (MTX), hidroksiklorokuin, sulfasalazin dengan mekanisme menekan terjadinya inflamasi (supresi inflamasi)

2. Biologic Response Modifier

Contoh obatnya antara lain: 

Abatacept (supresi sel B)

Rituximab (supres sel T)

Adalimumab, Etanercept, Infliximab (TNF alfa blocker)

Anakinra (memblok IL-1)

Tocilizumab (memblok IL-6)

3. Kombinasi DMARDs 

Jika pengobatan tunggal tidak memberikan respon yang cukup maka dapat diberikan kombinasi dua DMARD. 

4. Pengobatan Akut

Ketika terjadi serangan akut RA maka dapat diberikan obat golongan NSAID untuk mengobati nyerinya. Dapat pula ditambahkan terapi glukokortikoid (penggunaan dalam jangka pendek)

Yang membedakan RA dengan OA yaitu lama serangan RA lebih panjang serta sendi yang terserang akan terasa hangat, namun tetap dalam diagnosis dan pengobatan harus berkonsultasi dengan Apoteker dan Dokter untuk mendapatkan terapi dan diagnosis yang tepat karena penggunaan obat-obatan yang disebutkan perlu bantuan Apoteker lho.. 

Jangan sungkan-sungkan tanya Apotekernya ya :)

Osteoartritis Dalam Cerita

 Osteoartritis (OA) merupakan sebuah penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang terjadi akibat proses penuaan. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit OA biasanya nyeri yang terletak pada sendi. Kenapa penyakit ini bisa terjadi?


Membran sinovial pada sendi terdiri dari dua jenis sel, yaitu sel tipe A dan sel tipe B. Sel tipe A bekerja untuk membersihkan debris (zat yang tidak diperlukan) yang terdapat di dalam cairan sinovial. Sedangkan sel membran sinovial tipe B merupakan sel yang berfungsi untuk mensekresikan cairan sinovial (hyaluronat).

Pada artikular kartilago, terdapat sel kondrosit yang berfungsi untuk :

1. Produksi Matriks Ekstraseluler

Matriks ekstra seluler yang diproduksi yaitu proteoglikan dan kolagen tipe II (kolagen yang terdapat di tulang lunak), Proteoglikan berfungsi untuk menjaga elastisitas tulang rawan terdiri dari asam hialuronat, kondroitin sulfat, dan keratin sulfat.

2. Mengatur Produksi dan Degradasi Kartilago/tulang rawan

Sel kondrosit juga berfungsi untuk mengatur keseimbangan enzim yang mendegradasi kartilago dan enzim yang berperan dalam sintesis kartilago.

Pada penderita osteoartitis, keseimbangan ini tidak terjadi. enzim degradatif (MMP) kartilago lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan enzim pensintesis kartilago. Hal ini diakibatkan karena banyak faktor (faktor resiko) seperti usia, gen, peradangan, dan lainnya.

Ketka terjadi degradasi, sel kondrosit yang juga memiliki fungsi untuk memproduksi matriks ekstraseluler, dipaksa untuk bekerja lebih berat. Namun setelah beberapa tahun, karena overwork dari sel kondrosit maka terjadi penurunan kinerja sel kondrosit itu sendiri bahkan dapat terjadi apoptosis (selnya bunuh diri guys karena kecapekan). Hal ini menyebabkan produksi agen untuk elastisitas kartilago menurun sehingga matriks kartilago menjadi lemah. 

Matriks kartilago yang lemah lama kelamaan akan terlepas ke cairan sinovial menjadi 'res-resan rengginang'. Res-resan ini dianggap 'sampah' oleh sel dalam membran sinovial tipe A. Sel tipe A kemudian mengundang sel-sel imun lainnya (sel darah putih, makrofag) untuk datang membantu membersihkan remahan kartilago.

Berkumpulnya mediator inflamasi termasuk makrofag, sel darah putih, dll menyebabkan inflamasi di sinovial deh. inflamasi di sinovial disebut sinovitis. ketika terjadi inflamasi, kartilago semakin retak, menimbulkan gesekan-gesekan dan menghasilkan nyeri dong, jadi pergerakan pasien penderita OA terbatas. Selain pergerakannya yang terbatas, penderita OA juga dapat mengalami muscle atropi, otot disekitar tulangnya mengecil.

Untuk mengetahui seseorang menderita OA biasanya dilakukan pemeriksaan blood count terutama leukosit, pemeriksaan LED, dan pemeriksaan CRP. Pada pasien OA, kadar CRP dapat dalam rentang normal atau kadarnya meningkat.

Nah, terapi apa yang dapat digunakan?

Pertama lakukan pendekatan nonfarmakologis. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas sendi, karena dengan itu dapat menurunkan nyeri akibat gesekan. Pasien juga disarankan untuk menurunkan berat badan, apalagi untuk pasien obesitas, hal ini dilakukan untuk mengurangi beban tulang. Pasien juga dapat disarankan untuk mengompres bagian luar sendi yang sakit menggunakan air hangat/dingin.

Untuk pengobatan secara farmakologis, Apoteker dapat menyarankan untuk memberikan paracetamol/asetaminofen (tergantung derajat nyeri yang dikeluhkan pasien). Jika nyeri pasien dinilai cukup tinggi dan tidak dapat diatasi oleh asetaminofen, maka dapat digunakan anti inflamasi non steroid (NSAID). Dapat pula diberikan injeksi intraartikular glukokortikoid untu meredakan inflamasi.

Jika pasien diketahui memiliki penyakit lambung atau kontra indikasi dengan pengobatan NSAID maka antinyeri COX-2 dapat digunakan. Dan apabila pasien baru merasakan gangguan pencernaan setelah konsumsi obat golongan NSAID maka dapat diatasi dengan penambahan obat antisekretori/obat untuk mengontrol asam lambung pasien seperti PPI/misoprostol.

Selain itu, prosedur bedah juga dapat dilakukan seperti atroskopi, asteotomi (pemotongan tulang), sambung tulang, atau mengganti sendi (artoplasi).

Udah deeh..

Need your feedback (kalau ada yang salah komen aja biar aku cek lagi) ^.^

Belajar UKAI 2021, yuk bisa yuk :D

Jumat, 11 Juni 2021

Makanan yang Baik Untuk Otak dan Tubuh #1

 Dilansir dari buku Genius Food, Extra Virgin Olive Oil (EVOO) merupakan salah satu makanan dengan kandungan nutrien paling dahsyat. Bahkan EVOO digunakan sebagai 'makanan pokok' untuk diet ala Mediteranian. 

Kandungan Oleacanthal di dalamnya memiliki efek antiinflamasi yang baik bagi tubuh dan nyaris tanpa efek samping. Kandungan Oleocanthal ini dapat dirasakan pada saat mengkonsumsi satu sendok olive oil. Rasa yang agak menyengat bahkan dapat sampai menyebabkan batuk ketika mengkonsumsi EVOO merupakan indikasi adanya kandungan Oleocanthal di dalamnya. 

EVOO juga dapat membersihkan otak yaitu dengan membersihkan plak amyloid yang berpengaruh pada perkembangan penyakit Alzhmeir. Selain itu, di dalam tubuh EVOO juga dapat memblok enzim Fatty Acid Sythase, sebuah enzim yang berperan untuk mengubah kelebihan karbohidrat yang kita konsumsi menjadi lemak. 

EVOO mengandung banyak asam lemak tak jenuh yang sangat bagus untuk kesehatan tubuh kita terutama untuk pembuluh darah dan kesehatan hati. Kandungan vitamin E pada EVOO sebagai antioksidan juga sangat bermanfaat untuk melawan proses oksidasi buruk yang terjadi dalam tubuh dan memperlambat proses penuaan. 

Untuk mengetahui kualitas terbaik dari olive oil (EVOO) tidak dapat ditentukan hanya dari penampilan fisik, dalam hal ini warnanya saja. Namun akan lebih tepat untuk menilai kualitas olive oil dengan mencobanya langsung (diminum). Dalam bukunya, Paul Grewal menjelaskan minyak zaitun/olive oil yang baik memiliki rasa seperti rumput, bukan seperti minyak. 

Penyimpanan minyak zaitun perlu diperhatikan, mengingat kualitasnya akan terjaga seiring baiknya penyimpanan. Simpanlah minyak zaitun/olive oil/EVOO di tempat tertutup rapat, dalam wadah gelap (hindarkan dari paparan sinar berlebih), di tempat yang sejuk dan kering.

Yuk konsumsi EVOO untuk kesehatan tubuh dan otakmu! :)


Sumber : Genius Food, Paul Grewal MD

Kamis, 10 Juni 2021

Kenapa Penderita Asam Urat Tidak Diperbolehkan Makan Makanan yang Tinggi Purin?

 Kamu merasakan nyeri sendi terutama di bagian lutut? 

Cek dulu kadar asam uratmu sebelum menentukan penyebabnya agar pengobatan yang kamu dapatkan tepat! :)

Menurut WHO (World Health Organization) kadar asam urat normal untuk pria yaitu <7 mg/dL, sedangkan pada wanita kadar asam urat normal yaitu <6 mg/dL. Jika hasil pengecekan kadar asam uratmu melebihi kadar tersebut, maka dapat dipastikan kamu menderita penyakit asam urat/gout.

Pada penderita penyakit asam urat, Apoteker/Doktermu pasti akan melarang kamu untuk makan kacang-kacangan, santan, seafood/makanan laut dan makanan yang mengandung banyak purin (makanan tingi purin) lainnya. Kenapa sih penderita asam urat tidak dianjurkan mengkonsumsi makanan tinggi purin?

Ini dia sebabnya..

Sebenarnya, asam urat merupakan senyawa yang normal ada di dalam tubuh kamu, namun hal itu akan menjadi masalah/penyakit jika kadar asam uratmu terlalu tinggi melampaui batas yang telah ditetapkan. 

Jadi, makanan yang mengandung purin di dalam tubuh akan dimetabolisme/dicerna layaknya nutrisi lainnya yang masuk ke dalam tubuh kamu. Purin akan 'diubah' oleh enzim yang bernama Xantin Oksidase menjadi asam urat. Nah, jadi semakin banyak kamu mengkonsumsi purin, maka asam urat kamu akan semakin menumpuk di dalam tubuh dan memperparah kondisimu. 

Jadi, patuhi lah apa yang Apoteker/Doktermu sarankan untuk tidak makan makanan tinggi purin yaa! :)

Salam Sehat

Perbedaan Kurap dan Eksim

 Kurap dan eksim merupakan penyakit kulit yang banyak ditemukan di masyarakat, terutama daerah tropis karena tingkat kelembapan yang tinggi. Pengidap kurap maupun eksim kerap mengeluhkan rasa gatal, kulit kering dan rasa tidak nyaman pada kulit. Namun kurap dan eksim itu berbeda loh meskipun gejala yang dirasakan secara umum mirip yaitu gatal. Lalu, apa perbedaan antara kurap dan eksim? 

1. Penyebabnya

Kurap disebabkan oleh jamur, namun eksim kebanyakan disebabkan oleh alergi. Jadi eksim biasanya bersifat musiman atau hanya terjadi pada musim-musim tertentu saja, sedangkan kurap tidak. Kurap dapat terjadi kapan saja ketika bagian tubuh yang terserang umumnya dengan kondisi lembab dan memungkinkan untuk pertumbuhan jamur pada kulit.

2. Bentuk/Rupa Fisik 

Kurap umumnya berbentuk pulau bersisik dan membentuk cincin, kemudian akan terus melebar jika tidak segera diobati dengan cepat (progresivitasnya cepat). Eksim umumnya berupa bercak kemerahan dan pelebaran (progresivitas) penyakitnya membutuhkan waktu yang lama.

3. Letak

Kulit yang terinfeksi oleh kurap dapat berbeda-beda setiap terjadinya serangan (kurap). Namun eksim letak serangan kulit yang mengalami eksim cenderung menetap di tempat yang sama.

4. Pola Penularan

Kurap dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita dengan sangat cepat. Maka dianjurkan menjaga kebersigan dan mencuci tangan setelah kontak dengan penderita. Sedangkan penyakit eksim tidak dapat ditularkan.

Karena perbedaan penyebab keduanya, maka cara mengobatinya pun berbeda. Untuk informasi pengobatan silakan hubungi Apoteker/Doktermu yaa! :)

Salam sehat

Kamis, 03 Juni 2021

Jenis dan Kegunaan Minyak Pada Formulasi Kosmetik

Kosmetik mengandung beragam bahan/komponen kimia di dalamnya. Salah satunya yaitu minyak/senyawa berminyak. Komponen minyak dalam formula kosmetik dapat mempengaruhi penampilan produk (kekentalan), tekstur dan kekerasan produk (konsistensi), daya sebar produk kosmetik serta menentukan sensasi saat menggunakan produk. Kemampuan tersebut ditentukan berdasarkan struktur kimia dan sifat fisiko kimia senyawa minyak yang digunakan. Sifat fisiko kimia yang mempengaruhi diantaranya titik leleh serta polaritas yang ditentukan oleh struktur molekul (keberadaan ikatan rangkap, rantai samping, dan berbagai macam gugus fungsional).

Berikut beberapa jenis senyawa berminyak yang dapat digunakan dalam formulasi kosmetik, dan kegunaannya:

  • Hidrokarbon
Hidrokarbon tidak mengandung atom oksigen sehingga dapat digunakan dan dicampur dengan berbagai macam bahan kimia lainnya dalam formulasi kosmetik. Hal ini dikarenakan hidrokarbon sukar teroksidasi oleh oksidator dan hampir tidak dipengaruhi oleh perubahan pH. Hidrokarbon bersifat jenuh dan non polar. Berat molekul, titik leleh, dan struktur kimianya dapat memengaruhi konsistensi dan dapat memengaruhi sensasi saat menggunakan produk.

Berikut beberapa contoh senyawa hidrokarbon yang dapat digunakan:

- Dodecane, Tetradecane, Isododecane (memberikan sentuhan ringan)

- Squalene (memberikan sentuhan ringan, cocok digunakan pada formulasi kosmetik leave-on)

- Paraffin Liquid (melembapkan)

- a- Olefin Oligomer (memberikan sentuhan ringan di kulit)

- Vaselin/Petrolatum (cocok untuk krim, basis, dan kosmetik padat tidak mengandung air)

- Isoparafin (berikan sensasi lengket, namun dalam bentuk emulsi memberikan perasaan halus)

- Lilin Mikrokristalin (meningkatkan kekenyalan produk)

- Ceresin (memberikan perasaan ringan)


  • Lemak Nabati dan Hewani
Lemak nabati dan hewani bersifat polar karena kandungan tiga ikatan ester, mudah teroksidasi oleh cahaya, udara, dan panas sehingga sangat disarankan untuk menurunkan pH sediaan kosmetik atau menambahkan vitamin E dan lesitin sebagai antioksidan. Pemilihan bahan dari lemak nabadi dan hewani perlu memperhatikan rantai alkil tersaturasi, nomor iodin, distribusi asam lemak tak jenuh seperti oleat, asam linoleat, dan linoleat.

Berikut beberapa contoh lemak nabati dan hewani yang dapat digunakan:

- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan linoleat dan asam linoleat seperti minyak bunga matahari

- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan oleat dan asam linoleat seperti minyak biji kapas

- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan asam oleat seperti minyak alpukat dan rice bran

- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan asam laurat (dapat membuat harum manis yang unik)

- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan oleat dan asam palmitat (meningkatkan konsistensi dan menurunkan lubrikasi)

- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan asam palmitoleat (melembutkan dan melembapkan pada produk kosmetik untuk rambut)


  • Lilin/ Waxes
Titik leleh yang tinggi pada wax membuat wax cocok digunakan untuk produk seperti krim tangan, pasta, dan lipstik yang tidak mengandung air. Lilin mengandung asam lemak sehingga konsistensinya akan menjadi creamy jika ditambahkan alkali. 

Beirkut beberapa jenis lilin yang dapat digunakan pads formulasi kosmetik:

- Beeswax

- Candelilla wax

- Rice wax

- Carnauba wax

- Jojoba Oil

- Lanolin


  • Ester
    Ester adalah senyawa berminyak yang mengandung asam lemak dan alkohol. Sifat fisika dan kimianya sangat tergantung pada struktur alkohol serta daerah asam lemak berada, jumlah karbon dan jumlah ester pada senyawa. Penggunaannya harus berhati-hati pada formulasi yang bersifat alkali berhubungan dengan esterolisis. 

Berikut beberapa jenis ester yang dapat digunakan, yaitu:

- Isopropyl Myristate, Isopropil Palmitate, Butyl Stearate

- Cetylpalmitate, Stearyl Stearate (dalam formulasi krim memberikan efek ringan dan kering)

- Myristylethylheaxanoate, cetylethylhexanoate, Cetylisostearate (melembutkan, moderate moisturizer)

- Ethylhexylmyristate, ethylhexylpalmitate, isooctadecylpalmitate (digunakan sebagai pengikat senyawa berminyak dengan beragam tingkat kepolaran, memberikan rasa lembut dan halus)

- Isooctadecyloctadecanoate, Isononilysononate (solvent dimethicone, memberikan perasaan ringan dan lembut)

- Glycerylmonostearate (tidak dapat digunakan pada produk dengan pH tinggi)

- Triethylcitrate, Cetyl lactate (karier solvent)


  • Alkohol Rantai Panjang
Alkohol yang dikategorikan sebagai alkohol rantai panjang setidaknya memiliki enam atom karbon atau lebih. Alkohol rantai panjang dapat digunakan untuk emulsifikasi. Berikut beberapa jenis alkohol rantai panjang yang digunakan dalam formulasi kosmetik:

- Alkohol rantai lurus (Lauryl alcohol, Myristyl Alcohol, Cetanol, Stearyl Alcohol, Arachidyl Alcohol, Behenyl Alcohol, Cetostearyl Alcohol)

- Alkohol tak jenuh (Oleyl Alcohol)

- Alkohol rantai bercabang (Hexyldecanol, Isostearyl Alcohol, Octyldodecanol, Sterols)


  • Asam Lemak
 Asam lemak merupakan senyawa polar dan memiliki gugus COOH di ujungnya. Dapat bereaksi dengan senyawa lain dan mungkin menimbulkan saponifikasi. Beberapa senyawa asam lemak cocok digunakan untuk memproduksi sabun cair dikombinasikan dengan NaOH sebagai neutralizer


  • Silikon
Silikon digunakan dalam formulasi kosmetik untuk memberikan tekstur pada berbagai jenis/tipe kosmetik. beberapa jenis silikon juga dapat digunakan untuk memberikan kelembutan pada tekstur produk. 

Komposisi produk kosmetik terdiri dari beragam jenis senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran berbeda. Senyawa-senyawa berminyak di atas dapat digunakan pada formulasi kosmetik sesuai dengan tujuan penggunaan produk yang akan dibuat. 

Rabu, 02 Juni 2021

Membuat Kosmetik: Hal Penting yang Perlu Diperhatikan dan Dipertimbangkan Untuk Membuat atau Mengembangkan Produk Kosmetik

 Dalam merancang, mengembangkan, atau membuat kosmetik banyak hal yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan secara matang untuk membuat sebuah kosmetik:

1. Trend 

Pembuatan kosmetik terutama untuk tujuan komersial tentu harus mempertimbangkan arah trend kosmetik yang sedang populer. Hal ini memberikan peluang kosmetik yang dirancang untuk dapat diterima konsumen. Selain mengikuti trend, produk kosmetik yang akan kamu buat mungkin saja dapat menjadi pelopor trend itu sendiri dengan menciptakan suatu produk yang unik dan belum pernah ada sebelumnya.

2. Target Penggunaan (Bagian Tubuh)

Berikutnya setelah menemukan trend produk yang menjadi target pengembangan produk kosmetik, secara otomatis telah ditentukan pada bagian tubuh mana produk yang kamu rancang akan diaplikasikan. Hal ini sangat berguna untuk menjadi dasar pemilihan komposisi produk yang akan kamu buat.

3. Metode Penggunaan

Secara umum kosmetik dibuat dan digunakan dengan dua metode yaitu untuk dibersihkan atau digunakan agar produk tetap menempel pada bagian tubuh yang diaplikasikan. Hal ini sangat penting untuk menentukan keamanan bahan-bahan penyusun kosmetik yang akan digunakan serta batas konsentrasi yang aman digunakan berkaitan dengan waktu kontak penggunaan.

4. Bahan Tambahan yang Akan Digunakan

Bahan tambahan yang digunakan pada produk kosmetik dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok berdasarkan kegunaan bahan tambahan itu sendiri, yaitu

  • Pemberi Bentuk Produk 
  • Stabilizer Produk
  • Pemberi Efikasi, Efek, dan Konsep Produk
  • Mendukung Kenyamanan User/Konsumen

Setelah menentukan semua aspek diatas, maka kamu sudah dapat menentukan formula yang akan digunakan untuk membuat produk kosmetik.

Selasa, 01 Juni 2021

Pilihan Obat Hipertensi (HT)/Antihipertensi yang Aman Untuk Ibu Hamil

    Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi perlu melakukan pemantauan tekanan darah secara rutin. Pasien hamil yang telah terkonfirmasi mengidap hipertensi dengan tekanan darah sistol >160 mmHg dan tekanan darah diastol >100 mmHg atau tekanan darah > 160/100 mmHg harus segera memulai terapi/pengobatan hipertensi karena tekanan sistol yang tinggi dapat meningkatkan resiko perdarahan instraserebral (perdarahan di dalam otak) bagi ibu hamil.

    Berdasarkan penatalaksanaan hipertensi terbaru yaitu JNC 8, obat Golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)/Angiotensin II Receptor Blockers (ARB) tidak boleh digunakan sebagai pilihan terapi untuk ibu hamil. 

Berikut pilihan obat atau terapi yang dapat digunakan untuk ibu hamil yang mengidap hipertensi:

  • Labetolol (First Line)
Labetolol merupakan obat golongan Beta Bloker (BB). JNC 8 (acuan tata laksana terbaru pasien hipertensi) merekomendasikannya sebagai terapi pilihan pertama. Meskipun demikian, labetalol termasuk obat dengan kategori kehamilan C yang artinya penggunaan obat ini selama masa kehamilan mungkin dapat menyebabkan efek buruk pada janin. Sehingga penggunaannya tetap harus dalam pengawasan praktisi baik dokter maupun Apoteker.

  • Nifedipine (Second Line)
Nifedipine termasuk golongan obat Bloker Kanal Kalsium (CCB), obat ini aman untuk mengatasi hipertensi pada ibu hamil sebagai terapi obat pilihan/lini kedua. Meskipun demikian, ibu hamil yang memiliki kondisi edema tidak disarankan untuk menggunakan nifedipine sebagai pilihan obat anti hipertensi.

  • Metildopa
Metildopa merupakan obat antihipertensi golongan agonis reseptor alfa-2-adrenergik.Metildopa memengaruhi sistem saraf pusat/central nervous system (CNS) untuk merelaksasi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Sebelumnya metildopa dijadikan lini pertama antihipertensi pada ibu hamil, namun belakangan diketahui penggunaan metildopa pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia.

    Berikut golongan obat antihipertensi dan beberapa contohnya:

  1. ACEI (Captopril, Lisinopril, Ramipril, Benazepril, Delapril, Enalapril, Fosinopril, Imidapril, Kuinapril, Moeksipril, Perindopril, Silazapril,Trandolapril)
  2. ARB (Losartan, Valsartan, Candesartan, Olmesartan, Telmisartan, Eprosartan, Irbesartan)
  3. BB (Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Popranolol, Asebutolol, Timolol, Karvedilol, Nadolol, Sotalol, Pindolol, Oksirenolol, Betaksolol, Labetalol, Nebivolol, Oksprenolol,)

Jenis dan Kegunaan Kosmetik yang Mungkin Belum Kamu Ketahui dan Dapat Kamu Jadikan Ide Untuk Mengembangkan Produk Kosmetik




 Kamu pasti sangat akrab dengan kata 'kosmetik' bukan?

Apa yang kamu bayangkan ketika pertama kali mendengar kata kosmetik? Wanita? Cantik? Lipstik? Perona pipi dan teman-temannya?

Jika hanya itu saja yang dapat kamu bayangkan, sebaiknya kamu lanjutkan membaca artikel ini ya ^.^

Sebagian besar wanita pasti sudah mengetahui berbagai macam jenis kosmetik. Ya, variasi produk kosmetik ternyata sangat banyak. Berbagai jenis produk kosmetik mungkin telah kamu beli dan coba gunakan untuk mempercantik diri, coba-coba atau mengikuti trend kekinian kan?

    Kosmetik sendiri memang secara umum dibuat untuk 'mempercantik' diri. Eits, tapi bukan hanya itu, saat ini bahkan banyak produk kecantikan yang mengklaim bahwa produknya bukan hanya mempercantik namun juga dapat 'menyehatkan'/'mengobati'. Istilah keren yang digunakan untuk kosmetik jenis ini adalah cosmeceutical yang berarti produk ini memiliki dua fungsi sekaligus yaitu mempercantik diri dan mengobati/merubah/mempengaruhi fisiologi kulit ke arah positif.

Senin, 31 Mei 2021

Cara mengimbangi skill Asisten Apoteker (AA) dengan pengalaman kerja bertahun-tahun untuk Fresh Graduate sarjana Farmasi (S1)

Sebelum membaca, saya akan membuat beberapa disclaimer:
  1. Saya menulis berdasarkan pengalaman yang saya alami secara langsung 
  2. Saya banyak mengungkapkan pendapat/pandangan pribadi saya di tulisan ini
  3. Saya tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun dalam tulisan ini
  4. Sedapat mungkin saya menggunakan bahasa yang sederhana dalam menulis sehingga mudah dipahami dan tidak menimbulkan bias.
  5. Tujuan saya menulis artikel ini untuk berbagi pengalaman dan memberikan wadah bagi yang memiliki pengalaman yang sama untuk sharing di kolom komentar

Inilah awal mulanya...
    Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana farmasi, saya memilih untuk terlebih dahulu berkarir. Gelar sarjana di bidang kefarmasian tidak menjamin untuk memiliki karir yang 'memadai' di bidang ini. Nyatanya, ijazah S1 yang dikantongi hanya mengantarkan saya pada posisi asisten apoteker (AA) yang dapat pula diduduki oleh seorang ahli madya (D3) sekolah kefarmasian atau bahkan lulusan sekolah menengah farmasi (SMF) di tahun saya mendapatkan pekerjaan, 2020. Secara kasar, kesempatan kerja yang didapat 'hampir' sama dengan lulusan sekolah menengah atas (SMA), bahkan lebih mengejutkan lagi, pada prakteknya banyak pihak yang mengunggulkan lulusan SMF/D3 karena mereka dinilai lebih cakap karena mengantongi pengalaman kerja yang lebih dibandingkan lulusan S1 fresh graduate.
    Saya tidak memungkiri kenyataan tersebut, latar belakang S1 yang belum pernah bekerja tentu saja memiliki pengalaman kerja yang lebih sedikit dibandingkan dengan tenaga kerja lulusan sekolah menengah/D3 yang sudah memiliki pengalaman kerja dan 'jam terbang' yang lebih tinggi. Saya juga tidak akan memungkiri bahwa istilah "bisa karena biasa" memang benar adanya. 
    Dalam dunia kerja, sebagai seorang AA memiliki pengalaman praktis sangat penting. Kemampuan  menghafal nama dan kegunaan obat-obatan yang beredar, hafal kandungan obat, bentuk dan dosis sediaan obat di pasaran. Semua itu merupakan kemampuan yang relevan, acceptable (dapat diterima) dan sangat dibutuhkan oleh pemilik sarana apotek (PSA)/pemberi kerja. Namun kemampuan tersebut tidak didapatkan secara mudah dan cuma-cuma. Untuk mendapatkannya dibutuhkan waktu, usaha, serta pengalaman yang memadai dalam dunia pelayanan. Dengan latar belakang saya sebagai lulusan yang minim pengalaman bahkan nol pengalaman di dunia kerja pada saat itu, saya mencoba untuk mengimbangi gap (kesenjangan) tersebut. 
    Berikut usaha atau dapat dibilang tips yang telah saya lakukan untuk mengimbangi gap tersebut:

  • Berendah hatilah
    Sebelum memulai segalanya, saya sedapat mungkin 'mengosongkan gelas'. Artinya pada tahap awal memulai karir saya tidak serta merta membawa seluruh kemampuan yang mungkin telah saya dapatkan selama masa perkuliahan. Hal ini saya lakukan karena sepenuhnya saya menyadari bahwa dunia kerja tidak sama dengan dunia perkuliahan. Saya sangat mempercayai prinsip 'hargailah orang lain sebagaimana kamu ingin dihargai'. Dengan demikian, selain memulai semuanya dari nol, saya membuang jauh-jauh perbedaan pendidikan, perbedaan posisi/jabatan kerja, status ekonomi atau hal-hal lainnya yang mungkin saja menjadi faktor yang dapat memicu kita untuk mengelompokkan rekan kerja. Terlepas dari hal lain seperti kita harus memahami posisi pekerjaan yang kita emban dan tanggung jawab pekerjaan yang kita miliki, semua pegawai termasuk OB, Satpam, hingga pimpinan tertinggi saya jadikan sebagai 'sumber pembelajaran'.

  • Bangun Positive Mindset
    Saya telah memiliki orang-orang disekitar yang akan saya jadikan sebagai sumber pembelajaran. Saya juga telah 'mengosongkan gelas' yang saya miliki untuk siap diisi dengan ilmu pengetahuan praktis maupun teoritis lainnya di dunia kerja. Untuk dapat mencapai tujuan yang kita inginkan (mengimbangi skill mereka dengan pengalaman kerja tahunan), saya mencoba membangun pikiran positif. Pemikiran positif sama sekali tidak didapatkan secara spontan, seringnya pemikiran negatif macam-macam yang menampakkan diri terlebih dahulu, oleh karenanya dibutuhkan usaha untuk membangun kebiasaan berpikir positif entah pada jobdesc yang kita terima atau pada rekan kerja.
'Oke, mereka adalah senior saya dalam pekerjaan baru ini', 'Oke, tugas yang diberikan kepada saya dapat saya jadikan sebagai media saya untuk belajar dan mengembangkan skill', demikianlah yang selalu saya tanamkan dalam hati dan pikiran ketika menemukan sesuatu diluar ekspektasi  dan mungkin mengecewakan. Meskipun saya pribadi paling menentang 'senioritas' namun senioritas ternyata tidak selalu memiliki arti yang buruk jika didefinisikan dengan perspektif yang berbeda. Selalu ada hikmah dibalik sesuatu, yakinilah hal tersebut.
  • Pahami Lingkungan Kerja
    Setiap tempat pekerjaan memiliki lingkungan kerja yang berbeda-beda, mekipun bergerak di bidang yang sama. Lingkungan kerja sangat tergantung dari sistem perusahaan bersangkutan dan juga individu yang ada di dalamnya, oleh karena itu pemahaman lingkungan kerja sangat dibutuhkan untuk membangun kondisi yang akan membuat kita 'nyaman' untuk menyerap hal baru. Kita juga dapat mendesain cara kita mempelajari skill yang dibutuhkan seefektif mungkin didasari pemahaman memadai tentang kondisi lingkungan kerja.
  • Setiap saat adalah 'BELAJAR'
    Setelah kita cukup memahami lingkungan kerja tempat kita berpijak, memiliki positive mindset tentang segala hal di lingkungan kerja, 'mengosongkan gelas' yang kita miliki maka saya menyimpulkan kita telah siap untuk mempelajari skill yang kita ingin pelajari di dunia kerja. Seringkali pekerjaan sebagai AA (Asisten Apoteker) merangkap sebagai kasir dan hal ini kerap membuat kewalahan karena selain melayani pembelian kita juga dituntut untuk menjadi seorang kasir dimana pekerjaannya membutuhkan ketelitan (berhubungan dengan keuangan). 
    Hal ini mungkin tidak akan menjadi masalah besar untuk gerai Apotek yang tidak memiliki banyak pelanggan. Namun apa jadinya untuk gerai Apotek yang juga melayani pembelian diluar obat-obatan seperti kosmetik dan makanan serta terletak di pusat perbelanjaan yang sangat ramai pengunjung setiap harinya? Hal itu menjadi semakin parah ketika staff/pegawai gerai/toko tersebut ternyata sangat terbatas jumlahnya. Maka, jadikanlah setiap momen adalah 'belajar' supaya kita tidak merasa kehilangan arah dalam berkarir. Belajar bersabar, belajar menghargai waktu, belajar memanage waktu, belajar melayani dengan sepenuh hati, belajar mengahargai perbedaan, belajar memecahkan masalah, belajar bertanggung jawab (jika kita membuat kesalahan dengan tugas yang demikian banyaknya). 
    Kemudian pada kesempatan yang memungkinkan, minta izinlah kepada rekan kerja yang lain untuk berkeliling gerai, membaca-baca nama obat, dan menghafal tata letak penyimpanan, kita juga dapat mengambil brosur obat untuk dipelajari. Selain itu, ternyata merapikan stok obat, terlibat aktif saat Stock Opname (SO) juga semakin mengasah kita dan membantu membiasakan diri dengan obat-obatan.
  • Belajar Dari Manapun
    Sudah cukup jelas, 'belajar dari manapun'. Terbukalah untuk semua sumber pembelajaran. sebelum memulai itu semua kamu dapat mengatakan 'Baik, aku siap untuk ini'. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, kita dapat mengambil brosur obat yang ada di Apotek untuk dibaca di waktu senggang. Selain itu cari tahu sumber daya yang disediakan oleh tempat kerja. Jika ternyata perusahaan tempat kamu bekerja menyediakan katalog obat, maka kamu dapat membacanya. Literatur-literatur yang disediakan seperti MIMS juga dapat jadi buku bacaan kamu sementara ini untuk membiasakan melihat format bukunya, karena pengalaman saya. Saat kuliah S1 farmasi pun tidak menjamin bahwa lulusannya telah terbiasa membaca literatur kefarmasian atau obat-obatan seperti MIMS dan lain sebagainya. Gunakanlah waktumu untuk mendalaminya lagi, karena 'Ya, inilah waktunya!'.
    Tidak terbatas pada literatur atau katalog, seniormu di tempat kerja juga dapat menjadi sumber pembelajaran. BERTANYALAH ketika kamu tidak yakin atau tidak mengetahui akan sesuatu. Hal itu tidak memalukan sama sekali. Jika kamu merasa itu momen yang 'menakutkan', maka hiburlah diri sendiri 'Tidak apa, kamu sedang belajar, mungkin ini harga yang dapat kamu bayar untuk sebuah ilmu, jadi terima dan bersabarlah'. Sebagai 'orang baru' saya pikir lebih banyak memaklumi akan sangat menguntungkan untukmu dibanding berlaku sebaliknya.

    'Everything takes time, everything has its own time', jadi bersabarlah. Jangan lupa minta bantuan Allah agar kamu selalu dibimbing di setiap prosesnya, restu orang tua sangat penting untuk mengembangkan baik skill atau pun karir mu.
Selamat datang di hutan rimba! Semoga kamu bertahan sampai akhir dan menjadi kuat ya!







Rabu, 19 Mei 2021

Metode Perencanaan Pengadaan Obat, Alat Kesehatan (Alkes), dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) di Apotek

 Dalam mengelola sebuah Apotek, diperlukan sebuah perencanaan yang matang terutama untuk pengadaan stok obat-obatan, alat kesehatan (alkes), bahan medis habis pakai (BMHP) yang bertujuan untuk:

  1.  Memperkirakan jenis dan jumlah persediaan agar sesuai kebutuhan
  2.  Menjamin ketersediaan obat, alkes, dan BMHP
  3.  Menghindari kehabisan stok atau kelebihan stok (over stock)  
  4.  Efisiensi biaya (cost efficiency)
  5.  Sebagai data acuan untuk perencanaan selanjutnya

Syarat Membuat Surat Izin Apotek (SIA) Terbaru berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 9 Tahun 2017 tentang APOTEK

 Kirimkan persyaratan ke Pemerintah Daerah (pemda) Kabupaten/Kota tempat akan didirikannya Apotek.

Berikut dokumen yang harus dikirimkan:

1. Form 1 (Terlampir dalam PMK No. 9 Tahun 2017 Tentang Apotek

2. Fotokopi Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dengan menunjukkan STRA asli

3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP)

4. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Apoteker yang akan memegang SIA

5. Daftar yang memuat sarana, prasarana, dan peralatan yang digunakan di Apotek