Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi perlu melakukan pemantauan tekanan darah secara rutin. Pasien hamil yang telah terkonfirmasi mengidap hipertensi dengan tekanan darah sistol >160 mmHg dan tekanan darah diastol >100 mmHg atau tekanan darah > 160/100 mmHg harus segera memulai terapi/pengobatan hipertensi karena tekanan sistol yang tinggi dapat meningkatkan resiko perdarahan instraserebral (perdarahan di dalam otak) bagi ibu hamil.
Berdasarkan penatalaksanaan hipertensi terbaru yaitu JNC 8, obat Golongan Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI)/Angiotensin II Receptor Blockers (ARB) tidak boleh digunakan sebagai pilihan terapi untuk ibu hamil.
Berikut pilihan obat atau terapi yang dapat digunakan untuk ibu hamil yang mengidap hipertensi:
- Labetolol (First Line)
- Nifedipine (Second Line)
- Metildopa
Berikut golongan obat antihipertensi dan beberapa contohnya:
- ACEI (Captopril, Lisinopril, Ramipril, Benazepril, Delapril, Enalapril, Fosinopril, Imidapril, Kuinapril, Moeksipril, Perindopril, Silazapril,Trandolapril)
- ARB (Losartan, Valsartan, Candesartan, Olmesartan, Telmisartan, Eprosartan, Irbesartan)
- BB (Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol, Popranolol, Asebutolol, Timolol, Karvedilol, Nadolol, Sotalol, Pindolol, Oksirenolol, Betaksolol, Labetalol, Nebivolol, Oksprenolol,)
Sumber : JNC 8 & PIONAS
Disclaimer:
- Informasi ini hanya dapat digunakan oleh praktisi
- Pembaca non praktisi tidak diperkenankan untuk menggunakan informasi ini sebagai dasar pengobatan yang dilakukan secara mandiri (swamedikasi)
- Informasi ini mungkin dapat dijadikan bahan diskusi pasien untuk praktisi (apoteker/dokter) atas pengobatan/terapi yang diterima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar