Kosmetik mengandung beragam bahan/komponen kimia di dalamnya. Salah satunya yaitu minyak/senyawa berminyak. Komponen minyak dalam formula kosmetik dapat mempengaruhi penampilan produk (kekentalan), tekstur dan kekerasan produk (konsistensi), daya sebar produk kosmetik serta menentukan sensasi saat menggunakan produk. Kemampuan tersebut ditentukan berdasarkan struktur kimia dan sifat fisiko kimia senyawa minyak yang digunakan. Sifat fisiko kimia yang mempengaruhi diantaranya titik leleh serta polaritas yang ditentukan oleh struktur molekul (keberadaan ikatan rangkap, rantai samping, dan berbagai macam gugus fungsional).
Berikut beberapa jenis senyawa berminyak yang dapat digunakan dalam formulasi kosmetik, dan kegunaannya:
- Hidrokarbon
Berikut beberapa contoh senyawa hidrokarbon yang dapat digunakan:
- Dodecane, Tetradecane, Isododecane (memberikan sentuhan ringan)
- Squalene (memberikan sentuhan ringan, cocok digunakan pada formulasi kosmetik leave-on)
- Paraffin Liquid (melembapkan)
- a- Olefin Oligomer (memberikan sentuhan ringan di kulit)
- Vaselin/Petrolatum (cocok untuk krim, basis, dan kosmetik padat tidak mengandung air)
- Isoparafin (berikan sensasi lengket, namun dalam bentuk emulsi memberikan perasaan halus)
- Lilin Mikrokristalin (meningkatkan kekenyalan produk)
- Ceresin (memberikan perasaan ringan)
- Lemak Nabati dan Hewani
Berikut beberapa contoh lemak nabati dan hewani yang dapat digunakan:
- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan linoleat dan asam linoleat seperti minyak bunga matahari
- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan oleat dan asam linoleat seperti minyak biji kapas
- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan asam oleat seperti minyak alpukat dan rice bran
- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan asam laurat (dapat membuat harum manis yang unik)
- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan oleat dan asam palmitat (meningkatkan konsistensi dan menurunkan lubrikasi)
- Lemak nabati dan hewani yang kaya akan asam palmitoleat (melembutkan dan melembapkan pada produk kosmetik untuk rambut)
- Lilin/ Waxes
Beirkut beberapa jenis lilin yang dapat digunakan pads formulasi kosmetik:
- Beeswax
- Candelilla wax
- Rice wax
- Carnauba wax
- Jojoba Oil
- Lanolin
- Ester
Berikut beberapa jenis ester yang dapat digunakan, yaitu:
- Isopropyl Myristate, Isopropil Palmitate, Butyl Stearate
- Cetylpalmitate, Stearyl Stearate (dalam formulasi krim memberikan efek ringan dan kering)
- Myristylethylheaxanoate, cetylethylhexanoate, Cetylisostearate (melembutkan, moderate moisturizer)
- Ethylhexylmyristate, ethylhexylpalmitate, isooctadecylpalmitate (digunakan sebagai pengikat senyawa berminyak dengan beragam tingkat kepolaran, memberikan rasa lembut dan halus)
- Isooctadecyloctadecanoate, Isononilysononate (solvent dimethicone, memberikan perasaan ringan dan lembut)
- Glycerylmonostearate (tidak dapat digunakan pada produk dengan pH tinggi)
- Triethylcitrate, Cetyl lactate (karier solvent)
- Alkohol Rantai Panjang
- Alkohol rantai lurus (Lauryl alcohol, Myristyl Alcohol, Cetanol, Stearyl Alcohol, Arachidyl Alcohol, Behenyl Alcohol, Cetostearyl Alcohol)
- Alkohol tak jenuh (Oleyl Alcohol)
- Alkohol rantai bercabang (Hexyldecanol, Isostearyl Alcohol, Octyldodecanol, Sterols)
- Asam Lemak
- Silikon
Komposisi produk kosmetik terdiri dari beragam jenis senyawa-senyawa dengan tingkat kepolaran berbeda. Senyawa-senyawa berminyak di atas dapat digunakan pada formulasi kosmetik sesuai dengan tujuan penggunaan produk yang akan dibuat.
Source: Formulas, Ingredients, and Production of Cosmetics
Tidak ada komentar:
Posting Komentar